Sultan Royal – Tren fashion berjilbab di Indonesia kini semakin populer, terutama di kalangan wanita muslimah yang tinggal di kota-kota besar. Fenomena ini dipengaruhi oleh perkembangan komunitas hijabers dan figur publik yang menginspirasi banyak wanita untuk mengenakan jilbab dengan gaya modifikasi tertentu. Fashion, sebagai salah satu cara untuk mengkomunikasikan identitas diri, tidak hanya terbatas pada pakaian biasa. Tetapi juga melibatkan jilbab yang dipakai oleh para wanita muslimah. Jilbab, sebagai bagian dari fashion, berfungsi untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu, yang mengandung makna lebih dalam mengenai identitas pemakainya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi untuk memahami makna tren fashion berjilbab di kalangan wanita muslimah. Para wanita yang mengenakan jilbab ini tidak hanya mengikuti perintah agama, tetapi juga berusaha untuk tampil modis dan stylish, serta aktif dalam beragam kegiatan. Melalui jilbab yang mereka pilih, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka dapat tetap tampil fashionable tanpa harus mengabaikan kewajiban agama. Media internet menjadi salah satu sumber utama yang mempengaruhi mereka dalam memilih gaya jilbab yang sesuai dengan tren dan preferensi pribadi.
Baca Juga : Klarifikasi Shella Saukia Soal Logo Hijab Umama yang Tertutup: Cerita di Baliknya
Jilbab, sebagai bagian dari fashion, berfungsi sebagai medium komunikasi nonverbal. Melalui pilihan jilbab yang dikenakan, seseorang bisa menyampaikan pesan kepada orang lain, seperti batasan dalam bergaul dan menunjukkan identitas sosial. Beberapa wanita muslimah yang mengenakan jilbab modifikasi, misalnya, berusaha memberi penanda bahwa mereka ingin menjaga jarak tertentu dalam pergaulan. Jilbab menjadi simbol untuk menunjukkan bahwa mereka ingin dipahami sebagai individu yang memiliki batasan dalam interaksi sosial. Selain itu, jilbab modifikasi juga menjadi tanda bahwa wanita muslimah dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan tanpa merasa terhambat oleh pakaian yang mereka kenakan.
Selain berfungsi sebagai identitas keagamaan, jilbab yang dipakai oleh wanita muslimah juga menjadi ekspresi diri. Setiap wanita memiliki pilihan yang berbeda dalam memilih jenis jilbab yang sesuai dengan kepribadian mereka. Misalnya, warna, corak, dan bentuk jilbab menjadi cerminan perasaan dan isi hati pemakainya. Melalui jilbab modifikasi, mereka mengekspresikan diri dan menunjukkan siapa diri mereka di hadapan orang lain. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa fashion berfungsi sebagai bahasa visual yang digunakan seseorang untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada orang lain.
Di sisi lain, jilbab modifikasi juga digunakan oleh sebagian wanita muslimah sebagai simbol status sosial. Beberapa dari mereka memilih untuk mengenakan jilbab yang sedang tren dengan harapan bisa dianggap memiliki status sosial yang lebih tinggi. Penggunaan jilbab modifikasi ini, meskipun bertentangan dengan tujuan awal sebagai penanda identitas keagamaan. Hal ini dapat mencerminkan bagaimana fashion berperan dalam menciptakan identitas sosial. Hal ini mencerminkan bahwa pakaian dan fashion sering kali digunakan untuk menunjukkan nilai sosial atau status seseorang.
Secara keseluruhan, tren fashion berjilbab di kalangan wanita muslimah bukan hanya sekadar mengikuti mode. Tetapi juga mencerminkan makna yang lebih dalam tentang identitas diri, ekspresi diri, dan status sosial. Jilbab menjadi media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada orang lain tentang siapa diri mereka dan bagaimana mereka ingin dipersepsikan. Dalam konteks ini, jilbab tidak hanya berfungsi sebagai penanda agama. Tetapi juga sebagai simbol gaya hidup modern yang sejalan dengan nilai-nilai keagamaan dan sosial.
Simak Juga : Perbedaan Pendapat Partai Republik tentang Pemotongan Pajak